Apa Sajakah Yang Diperlukan Dalam Mencapai Integrasi Sosial Masyarakat

Apa Sajakah Yang Diperlukan Dalam Mencapai Integrasi Sosial Masyarakat – Integrasi Sosial – Terdapat berbagai perbedaan dalam masyarakat yang dapat menimbulkan konflik sosial. Mendamaikan perbedaan-perbedaan ini membutuhkan upaya bersama untuk integrasi sosial. Tujuannya adalah untuk hidup dengan segala perbedaan. Konflik merupakan fenomena sosial yang ada di segala bidang kehidupan masyarakat. Kehadirannya bisa kapan saja di mana saja. Selain itu, integrasi sosial dapat terjadi kapan saja dan di mana saja dalam masyarakat. Dengan demikian, konflik sosial dan integrasi sosial adalah dua sisi dari mata uang yang sama, yang selalu berdampingan. Artinya, di mana ada konflik, akan ada yang disebut reunifikasi. Pada bagian ini dibahas potensi konflik dalam masyarakat dengan berbagai tingkat diferensiasi dan stratifikasi untuk berintegrasi ke dalam masyarakat dengan tipologi tersebut di atas.

Pengertian integrasi sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah integrasi adalah perpaduan sesuatu sehingga menjadi utuh dan menyatu. Asimilasi berarti masuk ke dalam, menyusun, melebur atau menggabungkan, sehingga menjadi satu. Jadi, integrasi adalah menyatukan, menyusun, atau menggabungkan dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi satu. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses pengorganisasian berbagai unsur dalam suatu masyarakat. Faktor-faktor yang berbeda ini dapat bervariasi dalam hal status sosial, ras, agama, bahasa, adat istiadat, sistem nilai dan norma.

Apa Sajakah Yang Diperlukan Dalam Mencapai Integrasi Sosial Masyarakat

Dalam integrasi masyarakat, terdapat kerjasama seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, kelembagaan dan komunitas, untuk menciptakan kesepakatan (consensus) atas nilai-nilai yang dianut keduanya. Namun integrasi sosial tidak cukup untuk mengukur anggota masyarakat dengan kriteria mengumpulkan atau mengintegrasikan mereka dalam arti material. Ijma’ juga merupakan pengembangan dari kesatuan jiwa dan perasaan manusia. Perkembangan perilaku dan emosi manusia merupakan dasar persatuan dalam suatu kelompok atau masyarakat.

Pengertian Integrasi Sosial: Syarat, Bentuk, Dan Faktor Pengaruhnya

Michael Benton mendefinisikan integrasi sebagai pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak berfungsi sebagai fungsi utama dari perbedaan ras tersebut. Hak dan kewajiban terbatas pada ras seseorang dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatan.

Syarat Integrasi Sosial Integrasi sosial terjadi ketika sebagian besar anggota masyarakat menyepakati suatu struktur sosial yang meliputi nilai, norma, dan pranata sosial. Menurut William F. Ogborn dan Meyer Nemcoff, syarat-syarat tercapainya integrasi sosial adalah sebagai berikut.

1. Anggota masyarakat berhasil memenuhi kebutuhan satu sama lain. Ini berarti bahwa kebutuhan fisik dan sosial mereka dapat dipenuhi oleh sistem sosial. Pemenuhan kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat tetap saling bergantung satu sama lain.

2. Masyarakat berhasil membangun kesepakatan umum (konsensus) tentang norma dan nilai sosial yang dipertahankan dan dijadikan pedoman bagi hal-hal yang tabu secara budaya.

Analisis Substansi Pesan Edukatif Film

3. Norma dan nilai sosial bersifat tahan lama, tidak mudah berubah, dan dipegang teguh oleh seluruh anggota masyarakat.

1. Dalam suatu kelompok atau masyarakat dengan tingkat kohesi kelompok yang rendah, integrasi sosial lebih mudah dilakukan. Sebaliknya, dalam kelompok atau masyarakat yang majemuk, integrasi sosial sulit dilakukan dan memakan waktu lama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin kohesif suatu kelompok atau masyarakat, maka semakin mudah proses integrasi antar anggota kelompok atau masyarakat tersebut. Contoh kelompok atau komunitas yang kohesif adalah kelompok atau komunitas dengan suku bangsa.

2. Ukuran Kelompok Umumnya, dalam kelompok kedi, integrasi sosial lebih mudah dicapai karena jumlah anggotanya yang relatif sedikit. Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab mengapa dalam kelompok kecil hubungan sosial antar anggota terjadi lebih intensif, sehingga komunikasi dan pertukaran budaya menjadi lebih cepat. Dengan cara ini, perbedaan dapat diperbaiki dengan cepat. Sebaliknya, dalam kelompok besar derajat kemajemukan relatif tinggi, sehingga mencapai integrasi sosial bisa lebih sulit.

3. Anggota baru kelompok mobilitas geografis harus menyesuaikan diri dengan identitas masyarakat sasarannya (masyarakat adat dan masyarakat adat). Namun, semakin banyak anggota masyarakat yang datang dan pergi, semakin sulit proses integrasi sosial itu terjadi. Sementara itu, dalam masyarakat yang mobilitasnya rendah, seperti daerah atau suku terasing, integrasi sosial dapat terjadi lebih cepat.

Tahapan Membuat Aplikasi Web Sesuai Dengan Kebutuhan Bisnis

4. Efektivitas Komunikasi Efektivitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga dapat mempercepat integrasi sosial. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat integrasi anggota komunitas dapat dicapai. Sebaliknya, ketika hubungan antar anggota masyarakat menjadi semakin tidak efektif, rasa integrasi sosial menjadi semakin sulit.

1. Integrasi Normatif Integrasi normatif dapat digambarkan sebagai suatu bentuk integrasi yang disebabkan oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam konteks ini, norma adalah hal-hal yang dapat mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Indonesia dipersatukan dengan prinsip Binka Tongal Eka. Bhinneka Tunkal Ikka merupakan standar yang bekerja untuk mengharmoniskan perbedaan yang ada dalam masyarakat.

2. Integrasi Fungsional Integrasi fungsional terjadi karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Penggabungan dapat dilakukan dengan mengutamakan kegiatan masing-masing pihak dalam masyarakat. Misalnya, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku menyatukan diri dengan memperhatikan aktivitas masing-masing suku yang ada, seperti suku Bugis yang gemar melaut, berperan sebagai pemasok hasil laut, dan suku Menang. Bekerja sebagai penjual produk makanan laut ini, yang terbaik dalam perdagangan. Dengan demikian persatuan akan terbentuk dalam masyarakat.

3. Integrasi Koersif Integrasi yang terakhir ini dibangun dengan kewenangan berdasarkan kewenangan. Dalam situasi ini aparat menggunakan cara pemaksaan (kekerasan). Contoh koersif integrasi adalah perusuh yang protesnya berakhir karena polisi menembakkan gas air mata.

Apa Saja Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia?

Integrasi sosial adalah proses bertahap. Proses ini bisa dimulai dengan merangkul kemauan berbagai pihak untuk bekerja sama. Ini mungkin karena kesadaran mereka akan minat yang sama. Pada saat yang sama, mereka memiliki pengetahuan dan pengendalian diri yang cukup untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kemudian, proses ini berlanjut dengan berbagai jenis kerjasama. Dalam proses kerja sama, masing-masing pihak berusaha mengatasi perbedaan dan memuaskan keinginan, keinginan, dan kebutuhan pihak lain. Juga, masing-masing pihak berusaha untuk mempromosikan kesatuan tindakan, sikap dan proses berpikir menuju kepentingan dan tujuan bersama. Setiap partai tidak menonjol dari anggota lain saat itu. Batas-batas di antara mereka akan hilang dan bergabung menjadi satu. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi sosial telah tercapai.

1. Asimilasi adalah proses sosial yang terjadi ketika suatu masyarakat dengan budaya tertentu bertemu dengan budaya asing lain. Proses sosialisasi berlanjut hingga masyarakat menerima dan mengasimilasikan unsur-unsur budaya asing ke dalam budayanya sendiri. Namun, hal ini umumnya dilakukan tanpa menghilangkan karakter budaya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pertanian merupakan proses transisi yang ditandai dengan perpaduan dua budaya yang berbeda. Homogenitas menyebabkan satu budaya hampir identik dengan budaya lain. Namun, masing-masing budaya tetap mempertahankan ciri khasnya masing-masing. Proses pertanian telah ada dalam sejarah kebudayaan manusia sejak zaman kuno. Hal ini disebabkan oleh kehadiran atau pergerakan manusia yang konstan di permukaan bumi.

Migrasi menyebabkan bentrokan antar kelompok orang dari budaya yang berbeda. Akibatnya, setiap anggota kelompok tersebut akan berhadapan dengan unsur-unsur budaya yang asing baginya. Pada awalnya unsur-unsur baru yang masuk tidak serta merta diterima atau diterima, tetapi melalui proses pembelajaran terlebih dahulu. Jika lebih banyak prestasi dibuat, budaya asing akan diterima. Jika tidak, itu akan ditolak. Tergantung pada struktur masyarakat yang ada mungkin ada beberapa perubahan (perubahan) dalam penerimaan.

2. Integrasi adalah proses sosial yang ditandai dengan upaya untuk mengurangi perbedaan antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Dalam proses ini, setiap anggota masyarakat berusaha meningkatkan kesatuan tindakan, tingkah laku dan proses intelektual dengan mempertimbangkan kepentingan dan tujuan bersama. Pada saat itu, setiap anggota kelompok dan masyarakat tidak membedakan dirinya dengan anggota lainnya. Batas-batas di antara mereka akan hilang dan bergabung menjadi satu kesatuan. Asimilasi ditandai dengan berkembangnya ciri-ciri yang serupa, meski terkadang emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (unity). Mengadopsi budaya asing bisa relatif mudah jika kondisi berikut dipenuhi. (a) Tidak ada hambatan geografis seperti daerah yang tidak dapat diakses. (b) Budaya yang masuk menawarkan lebih banyak keuntungan daripada budaya lama. (c) Ada kemiripan dengan unsur budaya yang lebih tua. (d) Pengetahuan dan keterampilan tertentu tersedia. (e) Budaya adalah materi.

Melibatkan Masyarakat By Hartip Simorangkir

3. Penyelesaian adalah proses upaya kemanusiaan untuk mengurangi konflik dan mencapai stabilitas. Warga masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan perselisihan atau konflik tanpa merusak pihak lawan. Akomodasi dapat mengurangi konflik dan mengarah pada interaksi yang lebih damai. Hidup dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang damai tanpa perpecahan. Adanya akomodasi memungkinkan kelompok sosial yang berbeda beradaptasi dengan kelompok sosial lainnya, sehingga terjadi integrasi sosial.

Penyebab Integrasi Sosial Integrasi sosial sebagai proses sosial terjadi karena berbagai faktor internal dan eksternal yang mendorong proses tersebut. Dalam proses integrasi, integrasi sosial dapat tercapai karena faktor-faktor berikut.

1. Toleransi orang dari budaya yang berbeda. Toleransi mempromosikan komunikasi yang efektif antara budaya yang berbeda dan mempromosikan integrasi di antara mereka.

2. Kesempatan yang sama dalam ekonomi bagi orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini akan mempercepat proses integrasi sosial. Dalam sistem ekonomi seperti itu, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai posisi tertentu berdasarkan keahlian dan jasanya.

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Tentang Integrasi Nasional

3. Saling menghormati orang lain dari budaya sendiri. Jika masing-masing pihak mengetahui kelebihan dan kekurangan budayanya masing-masing, maka setiap anggota masyarakat yang mendukung budaya tersebut dapat dengan mudah bersatu.

4. സമൂഹത്തിലെ ഭരണവർഗത്തിന്റെ പ്രകടമായ പെരുമാറ്റം.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like