Apa Yang Dimaksud Dengan Data Sekunder

Apa Yang Dimaksud Dengan Data Sekunder – Tahukah Anda, salah satu hal terpenting dalam penelitian adalah pengumpulan data. Padahal, ketika seorang data scientist sedang mengerjakan skripsi atau sedang melakukan penelitian, data yang akurat atau tepat dan akurat sangatlah penting. Dalam penelitian, ada dua jenis data yang biasa digunakan, yaitu data primer dan data sekunder.

Kedua jenis data ini dikumpulkan melalui metode yang berbeda. Kedua data ini banyak digunakan dalam riset pasar, riset akademik seperti artikel dan artikel, bahkan analisis risiko. Seperti namanya, data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti terlebih dahulu, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Data primer disebut juga dengan data primer, sedangkan data sekunder dikenal dengan data sekunder atau data sekunder.

Apa Yang Dimaksud Dengan Data Sekunder

Seperti disebutkan di atas, data sangat penting, terutama sebagai alat pengambilan keputusan. Untuk membuat keputusan yang baik, diperlukan data yang relevan. Oleh karena itu pada dasarnya penggunaan data primer dan data sekunder dalam penelitian sangatlah penting. Meskipun kedua data ini memiliki perbedaan yang penting, namun keduanya dapat saling mendukung. Jadi apa perbedaannya? Yuk, perbincangan selanjutnya!

Blog Teknis Global Forest Watch: Definisi Dan Metodologi Data Kehilangan Hutan Indonesia 2019

Dilihat dari definisinya, data primer adalah data primer atau data primer yang digunakan untuk analisis. Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan langsung dari sumber primer, seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Data primer seringkali spesifik karena disusun berdasarkan kebutuhan peneliti.

Sedangkan data sekunder adalah berbagai informasi yang telah ada dan sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk memenuhi kebutuhan data penelitian. Seringkali, data ini berupa bagan, grafik, atau tabel informasi penting seperti demografi. Data sekunder dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku, website atau dokumen resmi.

Data primer seringkali tersedia dalam bentuk non-fungsional. Karena data tersebut diperoleh langsung dari sumbernya, maka kualitas datanya masih sangat buruk dan tidak ada perkembangan. Namun, data primer seringkali muncul dalam perubahan kebutuhan penelitian. Untuk membuktikan keabsahan data adalah dengan melihat kualitas hasil analisis akhir, jika karakteristik data asli maka kualitas hasil juga akan baik.

Mengenai data sekunder, umumnya data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan metode statistik. Banyak data sekunder yang sudah tersedia dan bagus. Namun untuk klarifikasi, data sekunder tidak spesifik untuk kebutuhan peneliti. Oleh karena itu, data sekunder tidak dapat dijadikan acuan dalam menentukan kualitas penelitian dan hanya dijadikan sebagai data pendukung dari data primer.

Pedoman Pengumpulan Data Sekunder

Master data biasanya mengacu pada data real-time atau data yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Sedangkan data sekunder biasanya merupakan data yang berkaitan dengan masa lalu atau lebih permanen. Pada proses pengumpulan data yang pertama diperoleh dari partisipasi aktif peneliti. Umumnya data primer dikumpulkan melalui survei, observasi, eksperimen, angket, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data lapangan.

Sedangkan proses pendataan yang kedua mudah dan cepat dilakukan. Peneliti dapat memperoleh berbagai data sekunder dengan menggunakan sumber publikasi pemerintah, website, buku, artikel, catatan internal organisasi dan lainnya.

Pada dasarnya metode pengumpulan data primer dan sekunder adalah satu atau lebih. Peneliti perlu mengunjungi pusat data untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Namun, kedua data tersebut memiliki perbedaan dalam metode dan waktu pengumpulan data.

Sumber data adalah responden langsung atau item survei. Dengan demikian, peneliti dapat melihat dan menuliskan jawaban langsung dari objek penelitian. Anda dapat mencapai proses pengumpulan data ini dengan berbagai cara, seperti melalui kuesioner, wawancara, atau survei. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data primer lebih lama dibandingkan dengan data sekunder. Misalnya, peneliti harus mengamati subjek penelitian selama jangka waktu tertentu untuk mencatat data penting saat mengamati perilaku sekelompok orang atau suatu spesies.

Kaedah Pengumpulan Data Primer & Data Sekunder

Berbeda dengan konsep data primer, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber lain. Seringkali, data ini berupa bagan, grafik, atau tabel informasi penting seperti demografi. Pengumpulan data sekunder dilakukan dari berbagai sumber seperti buku, website, atau dokumen resmi. Dalam menemukannya, data sekunder memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan data primer.

Data sekunder kini menjadi pilihan paling populer bagi para peneliti, terutama untuk pembelajaran bahasa pemrograman praktis. Data sekunder dapat diakses secara offline, namun dapat diakses secara online dan diterapkan secara langsung. disajikan dalam format modular dan dapat dipelajari langsung dari kode langsung, dimulai dengan mempelajari dasar-dasarnya dan bekerja dengan proyek kecil.

Cara bergabungnya mudah, yaitu daftar dan nikmati modul gratisnya. Sumber data Data primer (observasi) Data sekunder (normatif) 2. Rangkuman data retrospektif (waktu lampau) Data perkiraan (waktu mendatang) 3. Satu dimensi (satu dimensi: berat, tinggi badan, dll.) ) Banyak (banyak parameter; status gizi). ). (dapat diukur) kualitatif (tidak dapat diukur)

Pengaturan masalah, tujuan dan nilai-nilai. Perumusan Prediksi dan Karakteristik Fungsional Hipotesis. Rancangan Penelitian (Observation-People, Tools, Action Plan) Pengambilan Data Analitis dan Penyajian Temuan

Pengertian Data Menurut Para Ahli

5 Data Primer Data kami hanya dapat diperoleh dari sumber primer atau primary source. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

6 Secara teori, proses pengumpulan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas temuan penelitian. Oleh karena itu, dalam pengukuhan teori, hasil penelitian tidak akan mendapat dukungan yang besar, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang disebut kesalahan teknis pengumpulan data.

7 Kesalahan dalam pengumpulan data primer akan mengakibatkan hasil penelitian tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang salah.

8 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah ada, sehingga perlu dicari dan dikumpulkan; Untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan beberapa pertimbangan, antara lain sebagai berikut:

Klasifikasi Data: Pengertian, Jenis, Hingga Metodenya

Pengetahuan kedua yang diperlukan bukanlah fokus pada angka tetapi pada keindahan dan kualitas; Data sekunder tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi untuk memecahkan suatu masalah penelitian.

Anda dapat mengidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1) Apakah kita membutuhkan data sekunder untuk memecahkan masalah yang akan diteliti? 2) Jenis data sekunder apa yang kita butuhkan?

12 Misalnya, jika kita akan melakukan penelusuran terhadap suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut memberikan profil perusahaan atau data administrasi lainnya yang dapat kita gunakan sebagai stimulus untuk memahami masalah yang muncul dalam pekerjaan konstruksi dan yang akan kita gunakan sebagai penelusuran . masalah

13 2. Deskripsi Masalah Data sekunder sangat berguna untuk memperjelas masalah dan efektif dalam penelitian karena berdasarkan data sekunder yang ada, kita dapat mengidentifikasi aspek-aspek kondisi lingkungan yang melingkupinya.

Penelitian Primer: Metode, Keunggulan Dan Kelemahan

14 3. Membuat suatu masalah yang memecahkan hal lain Data sekunder akan berguna dalam menciptakan banyak cara lain yang mendukung pemecahan masalah yang akan dipelajari.

15 4. Pemecahan masalah Data sekunder selain memberikan nilai dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder dapat memberikan solusi terhadap masalah yang ada.

Mengambil data pengukuran variabel dari subyek penelitian. Aturan praktis ini: Keandalan data yang baik Obyektif, obyektif, andal

Pengukuran positif hanya mengukur apa yang dapat diukur Nilai = Nilai Benar + Data Nominal Dikotomi Kesalahan: Kesalahan Fasa Positif (Positif palsu = Jenis a) Kesalahan negatif palsu (Negatif Palsu = Jenis b) Tanda centang = Tanda benar + Kesalahan Alat dan teknik yang sesuai apa yang harus diukur.

Proses Penyusunan Rtrw Provinsi

19 Pengamatan yang andal Pengamatan berulang terhadap subjek yang sama dari sumber yang sama menghasilkan nilai yang sama. Kontrak yang stabil

Wawancara (terstruktur, mendalam/nonfungsional) FGD (Focus Group Discussion) Dokumentasi dan Analisis Isi (Content Analysis) Evaluasi/Observasi Wawancara lengkap.

Buat pertanyaan tertutup Situasi selalu positif Informan menjawab sesuai dengan sudut pandang pewawancara (peneliti), pewawancara berpikir bahwa dia memahami masalah dengan baik dan juga mencerminkan prediksinya.

Persiapan wawancara: memahami karakter responden, jenis informasi yang diperoleh). Langkah pertama: membangun kesamaan hubungan/keakraban dengan subjek (perjalanan besar). Melakukan wawancara produktif; perlihatkan penonton dengan baik, jangan terlalu banyak memotong pembicaraan, proses bertanya akan meningkat. Akhiri wawancara dan tarik kesimpulan: interpretasi temuan dengan informan, rencana wawancara selanjutnya.

Data Primer Dan Sekunder

Wawancara dengan kelompok usaha untuk memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam pengembangan program lokal. Explore: karakteristik, minat, keinginan/kebutuhan komunitas. Fokus masalah: dari wawancara individu / pertanyaan sebelumnya. Peneliti/Fasilitator: efektif menentukan arah diskusi. Semua peserta memiliki akses yang sama ke diskusi dan tidak memiliki hak. Butuh pasangan: buat catatan, ingat yang tidak

Pengamatan langsung: Rekaman data sekunder tidak melibatkan: (Keberadaan subjek tidak diketahui. Aktivitas: (1) pasif (b) aktif

26 Tabel 1-3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Menurut Kelompok Umur di Kota Surakarta Tahun 2003 NO Tahun Baik Buruk Buruk 1 < 8 tahun 2.176 8.534 2.056 2 8-10 tahun 1.595 9.3034 4.1954 4, 1954 1.476 10.543 4.083 Jumlah (%) Sumber Data: DKK Kota Sujarta

27 Grafik Batang Sederhana 2-3 Sebaran Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Kab. Karanganyar tahun 2003 Sumber: DKK Kr. Baru 2003

Cetak Biru (blueprint) Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024

Gambar 28 Beberapa Batang Gambar 1-4: Prevalensi penggunaan vaksin oleh penerima di wilayah Klaten dalam 3 tahun terakhir. Sumber: DKK Klaten 2004

Gambar 29 Pie Gambar 1-5: Proporsi alat kontrasepsi KB yang diterima di Kabupaten Sukoharjo tahun 2003. 24% Sterilisasi Hormon IUD III. 66% I 0,24% II. 10% Sumber : DKK Kota Sukoharjo

30 gambar Picto Gambar 1-6: Jumlah keluarga miskin dan anak yang mengkonsumsi makanan bergizi di Kabupaten Bantul DIY 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like