Arti Dari Dua Kalimat Syahadat

Arti Dari Dua Kalimat Syahadat – Dua kalimat tentang iman adalah kalimat yang sangat besar. Dua kalimat tamat adalah yang pertama dari lima rukun Islam. Dua derajat penghakiman juga merupakan kondisi ketika seseorang ingin menerima Islam.

Bagi kami umat Islam, wajar dan wajar mengucapkan kalimat dua derajat. Dari sholat, mengumandangkan adzan, setelah mandi, kita selalu mengucapkan dua kalimat ini.

Arti Dari Dua Kalimat Syahadat

Nah, dalam artikel ini kita akan menemukan arti dari dua kalimat syahadat dan konsekuensi bagi orang yang mengucapkan dua kalimat tersebut. Mengetahui arti dari dua kalimat dalam syahadat ini, kami sangat berterima kasih atas dua kalimat ini ketika kami mengucapkannya.

Pdf) Aktualisasi Syahadat Dalam Kehidupan Sehari

Sebelum masuk ke pembahasan makna kedua syahadat tersebut, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan “syahadat” itu sendiri.

Syahadat secara harfiah berarti kesaksian. Pengakuan adalah pernyataan lisan atau sumpah dari apa yang diyakini seseorang di dalam hati. Seseorang yang mengucapkan syahadat hanya dengan bahasanya sendiri tidak dapat dikatakan sebagai orang yang berkualitas. Karena bahkan orang munafik mengaku dengan lidahnya, tetapi tidak dengan hatinya. Syahadat terdiri dari empat unsur, yaitu:

Janji adalah pernyataan tentang apa yang Anda yakini di dalam hati Anda. Jika seseorang setuju, maka dia telah mengungkapkan apa yang dia yakini di dalam hatinya.

Orang yang menerima berarti telah bersumpah bahwa ia siap menerima akibat dari janjinya. Oleh karena itu, tidak sempurna untuk mengatakan bahwa seseorang melakukan suatu gelar tetapi tidak menghasilkan hasil dari apa yang dikatakannya.

Buku Murid Agama Islam

Kredo adalah sebuah janji. Orang yang mengucapkan syahadat berarti ia telah bersumpah untuk setia pada apa yang diucapkannya. Seseorang yang mengucapkan Syahadat tetapi menarik kembali janji yang telah dibuatnya, kemudian mengkhianati janjinya sendiri.

Seseorang yang mengatakan Syahad berarti menjadi saksi atas apa yang dia katakan. Artinya, Anda adalah saksi atas pernyataan janji, sumpah dan sumpah yang Anda ucapkan.

Yang artinya : “Saya percaya dan setuju bahwa tidak ada Tuhan (tuhan) yang berhak disembah selain Allah.” Saya siap menerima segala akibat dan akibat dari apa yang saya anut dan yakini. Dan aku bersumpah dan berjanji untuk setia dalam memenuhi hasil pengakuanku dan imanku, yaitu menyembah Allah saja, dan menafikan ibadah yang ditujukan kepada-Nya.”

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan orang-orangnya: “Sesungguhnya aku tidak bersalah terhadap apa yang kamu sembah.”

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syari’at Islam

Dalam ayat tersebut kita dapat melihat bagaimana Nabi Ibrahim mengingkari apa yang disembah kaumnya dan memutuskan untuk menyembah hanya Tuhan yang menciptakannya.

Kedua, al-Itsbat, yaitu kreativitas. Artinya adalah menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kedua hal ini (an-Nafyu dan al-Itsbat), tidak dapat dipisahkan. Karena keduanya merupakan tiang yang seolah-olah terpisah maka derajat Laa Ilaaha Illallah menjadi tidak sah. Kedua rukun ini juga ditunjukkan dalam firman Allah ta’ala:

Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak beriman kepada Taghut dan beriman kepada Tuhan, sesungguhnya dia sedang berpegangan pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.

Makna Syahadat Dan Pembatalnya

Dari ayat tersebut kita mengetahui bahwa kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا پللَّهُ berarti mengingkari Taghut (sembahan selain Allah) dan meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

Setelah mengetahui bersama arti dan rukun لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ ternyata kalimat tersebut tidak membantu jika kita tidak memenuhi syarat dan akibatnya.

Jika kita melihat ke belakang pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kita tahu bagaimana orang-orang kafir enggan mengucapkan dua derajat kalimat tersebut. Mengapa seperti itu? Karena orang kafir tahu betul arti dari dua kata iman dan konsekuensi yang harus diikuti.

Mereka tahu betul bahwa iman bukanlah permainan. Mereka tahu bahwa syahadat ini memiliki konsekuensi yang harus dihadapi oleh mereka yang mengucapkannya.

Pengertian Kalimat Syahadat

Lain halnya dengan orang munafik. Mereka tidak peduli tentang konsekuensi dari dua kata iman yang mereka ucapkan. Mereka berbohong dalam pengajaran mereka, mereka mengucapkan akidah hanya dengan lidah mereka, tetapi tidak dengan hati mereka. Allah Ta’ala berfirman:

Ketika orang-orang munafik mendatangi Anda dan berkata: “Kami setuju bahwa Anda memang utusan Allah”. Dan Tuhan tahu bahwa Anda benar-benar utusan-Nya; dan Allah mengetahui bahwa orang-orang munafik itu memang pendusta.

Ya disini kita tidak mau seperti orang munafik yang bermain-main dengan kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا پللَّہُ . Oleh karena itu, marilah kita sama-sama mempelajari kemungkinan syarat dan akibat dari kalimat pertama dalam iman agar kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا پللَّهُ tidak sia-sia seperti yang kita ucapkan dan membawa keselamatan dunia dan akhirat.

Hal pertama yang harus diketahui. Orang yang mengatakan لَا إِلَٰهَ إِلَّا ّللَّٰهُ harus mengetahui maksud dari perkataannya. Allah Ta’ala berfirman:

Tulisan Arab Dua Kalimat Syahadat

Tidak ada gunanya jika kita mengatakan لَا إِلَٰهَ إِلَّا پللَّهُ tapi kita tidak tahu artinya. Ibarat tuturan seorang anak yang baru bisa berbicara, ia hanya menirukan tuturan tersebut namun tidak mengetahui artinya.

Yang kedua adalah iman. Saat kita mengucapkan kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا ّللَّٰهُ kita harus yakin dengan apa yang kita ucapkan. Artinya kita benar-benar meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا المُؤْمِنُونَ الَّذِينَ beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta tidak bertobat dan berperang dengan harta dan jiwanya di jalan Allah.

Sesungguhnya orang mukmin hanyalah orang-orang yang beriman (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak ragu dan berperang (jihadi) dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Ini adalah orang-orang nyata.

Bacaan Syahadat Lengkap Mulai Dari Tulisan Arab, Latin, Arti, Makna, Hingga Waktu Pengucapannya

Jika kita mengucapkan kalimat لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ tetapi kita meragukannya maka seperti orang munafik. Bicara saja tapi jangan percaya hatimu. Ini karena ada penyakit keraguan di hati orang-orang munafik. Allah Ta’ala berfirman:

Yang ketiga adalah integritas. Ikhals secara harfiah berarti membersihkan. Seseorang yang mengatakan لَا إِلَٰهَ إِلَّا ّللَّٰهُ berarti mensucikan ibadahnya hanya kepada Allah saja dan tidak berpaling kepada selain Allah. Allah Ta’ala berfirman:

Dalam ayat tersebut kita belajar bahwa kita harus ikhlas saat menyembah Tuhan. Kita tidak boleh beribadah tetapi sesuai dengan riya’ atau agar dilihat orang lain. Namun kita harus benar-benar mensucikan ibadah kita kepada Allah ta’ala.

Yang keempat adalah kejujuran. Kejujuran adalah konsistensi antara keyakinan, perkataan dan tindakan. Seseorang yang mengatakan dia memiliki keyakinan harus jujur ​​tentang iman yang dianutnya. Allah Ta’ala berfirman:

Bacaan Dua Kalimat Syahadat Memiliki Keutamaan Membawa Ke Surga

Dan sesungguhnya Kami telah memeriksa orang-orang sebelum mereka, maka Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Janganlah kita seperti orang munafik yang berdusta dalam imannya. Mereka hanya mengakui niat untuk menipu Allah dan orang-orang beriman. Padahal, merekalah yang ditipu oleh mereka. Allah Ta’ala berfirman:

Mereka ingin menyesatkan Allah dan orang-orang beriman, tetapi mereka menipu diri mereka sendiri dan tidak mengetahui.

Kelima adalah cinta. Seorang mukmin sejati adalah orang yang mencintai Tuhan lebih dari yang lain. Cintanya kepada Allah mengalahkan cintanya kepada orang lain. Allah Ta’ala berfirman:

Pai Kelas 1 Smt 2

Dan di antara manusia ada yang menyembah tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman, mereka lebih mencintai Allah.

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٤﴾

Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, sanak keluargamu, harta yang kamu usahakan, usaha yang kamu kuatirkan akan hilang, dan tempat tinggal yang kamu cintai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan perjuangkan jalan-Nya, lalu tunggu sampai Tuhan datang dengan keputusan-Nya”. Dan Tuhan tidak mengerti orang fasik.

Akibat dari mencintai Allah adalah mencintai apapun yang Allah perintahkan untuk dicintai, seperti mencintai rasulnya, mencintai islam, mencintai mukmin dan sebagainya.

Makna 2 Kalimat Syahadat Dan Fungsinya Dalam Kehidupan

Akibat dari mencintai Tuhan adalah membenci segala sesuatu yang dibenci Tuhan, seperti membenci kemusyrikan dan kekafiran, membenci musuh-musuh Tuhan, dan sebagainya. Allah Ta’ala berfirman:

إن م الههينه الد ميله الد ميههه وارركمد مندين مند مند مند مند دت إإظاهورا مزلت مزل

Sungguh, Allah melarang Anda untuk mengambil sebagai teman Anda orang-orang yang berperang dengan Anda karena agama dan mengusir Anda dari tanah Anda, dan membantu (orang lain) mengusir Anda. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai sahabat, maka mereka adalah orang-orang yang berdosa.

Keenam adalah tunduk. Jika kita mengatakan bahwa kita adalah orang yang mengatakan “tidak ada yang berhak disembah selain Allah” kita terpaksa tunduk pada kalimat itu.

Kedahsyatan Dua Kalimah Syahadat

Ini berarti bahwa kita harus tunduk pada apa yang Tuhan perintahkan untuk kita lakukan meskipun itu bertentangan dengan keinginan kita. Karena ketundukan adalah satu-satunya bentuk ibadah kita yang sejati kepada Tuhan.

Orang-orang yang menerima Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah harus tunduk kepada-Nya dengan sujud, pasrah, tidak melawan dan tidak menentang apapun yang Allah perintahkan untuk mereka lakukan. Allah Ta’ala berfirman:

Ketujuh menerimanya. Seseorang yang mengucapkan syahadat harus menerima dengan tangan terbuka isi dan implikasi dari kalimat “لَا إِلَٰهَ إِلَّاَّ ٱللٰهُ” yang diucapkannya. Dalam hal ini, dia harus menerima apapun dari Tuhan.

Janganlah kita sombong sebagai orang kafir yang tidak mau menerima keputusan لَا إلَٰهَ إِلَّا پللَّهُ . Allah Ta’ala berfirman:

Bacaan Dua Kalimat Syahadat Latin, Arab, Dan Artinya Lengkap

Sungguh, ketika dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah) mereka sombong.

Yang kedelapan menyangkal bahwa dia disembah selain Allah. Jika kita telah menerima bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah, akibatnya adalah mengingkari semua ibadah kecuali Allah. Allah Ta’ala berfirman:

Yang artinya : “Saya beriman dan saya akui lahir batin bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah yang diutus kepada jin dan manusia seluruhnya.” Saya siap menerima dan memenuhi hasil keimanan saya, yaitu mendengarkannya, memaafkan ucapannya, menjauhi larangannya, beribadah kepada Allah dengan apa yang diajarkannya, dan menjadikannya hamba yang bukan ahli ibadah.”

Pertama mengakui kerasulannya,

Jual Buku Mengenal Kalimat Syahadat Karya Fajar M.n ; , Tim Titian Ilmu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like