Berita Konflik Antar Agama Di Indonesia

Berita Konflik Antar Agama Di Indonesia – Empat tahun setelah konflik agama meletus di Aceh Singkil, rekonsiliasi belum juga menemukan titik temu. Konflik di Aceh Singkil disebut-sebut sebagai gambaran buruk intoleransi di Indonesia.

Pembakaran Gereja HKI Suka Makmul di Aceh Singir tahun 2015 adalah awal dari apa yang disebut konflik Aceh Singhil. Saat itu, banyak gereja yang dianggap tidak berizin sehingga dibakar dan dibongkar.

Berita Konflik Antar Agama Di Indonesia

Empat tahun lalu, Martina Bertu, salah satu pengurus gereja dan warga Desa Sukha Makmul, Kecamatan Gunung Melia, Kabupaten Aceh Singkil, mengaku kaget dengan banyaknya persyaratan untuk mengurus izin mendirikan bangunan gereja (IMB). Sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Studi Agama Agama Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

“Saya resah, tidak bisa bicara lagi. Ditambah sejak 2016 sudah disuruh urus IMB, tapi sampai sekarang belum kelihatan. Berkas kami bolak-balik. Saya menerima tujuh rekomendasi saat itu,” jelas Masarani.

Sebelumnya, Pemkab Aceh Sinkir memberlakukan persyaratan izin gereja yang ketat. Ini berarti memiliki setidaknya 150 pengguna dan memiliki setidaknya 120 pendukung lokal. Mendirikan tempat ibadah.

Selanjutnya, Pemerintah Daerah Aceh yang menganut syariat mengeluarkan Kanun Aceh No. 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Memelihara Umat Beragama dan Mendirikan Tempat Ibadah.

Qanun menyebutkan, pendirian tempat ibadah harus memenuhi syarat minimal 140 jemaah dan dukungan masyarakat sekitar minimal 110 orang yang tidak menggunakan tempat ibadah.

Din Syamsuddin: Konflik Antar Umat Beragama Karena Faktor Politik

Persyaratan ini lebih ketat dari yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri. 9 Agustus 2006.

Salah satu pasal SKB yang ditetapkan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan bahwa untuk pembangunan tempat ibadah diperlukan jemaah sebanyak 90 orang dan harus mendapat dukungan sekurang-kurangnya 60 orang dari masyarakat.

Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2016, selain mengatur jumlah minimal jamaah dan dukungan masyarakat untuk mengajukan izin mendirikan gereja, mewajibkan Keuchik (kepala desa), Imuem Mukim (Komisaris Adat), Camat, Direktur Kementerian Agama, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); serta sertifikat kondisi tanah dan denah bangunan.

“Hati kecil saya juga menghangat, kenapa harus diserahkan ke kepala Mukim lagi, kenapa tidak diserahkan ke Bupati?

Indonesia Akan Gelar Pertemuan Tokoh Lintas Agama Dunia

Dahulu kala, ada Gereja Kristen Pak Pak Dairi (GKPPD) di Desa Siongping. Gereja ini merupakan salah satu gereja yang dibongkar pada tahun 2015 lalu.

Boas Tumangah, Ketua Forum Cinta Damai Aceh Singil (Forcidas), yang mengadvokasi umat Kristiani di Aceh Singkil, mengatakan, Qanun tentang pendirian tempat ibadah “menjebak orang” dan merupakan “bom waktu”. “Itu diyakini sering digunakan untuk kepentingan politik.

Empat tahun berselang, belum ada kesepakatan penyelesaian sengketa yang mencapai titik temu. Selama waktu itu, kehidupan warga Kristen berubah secara dramatis.

Tanpa tempat beribadah, umat Kristiani di Achesinkir membangun tenda dan mengubahnya menjadi tempat berteduh saat salat.

Bpip :: Nilai Nilai Pancasila Diakui Sebagai Solusi Penyelesaian Konflik

Banyak di antaranya dibangun di tengah perkebunan kelapa sawit untuk menghindari kritik dari mayoritas Muslim di kawasan itu.

Boas Tumanger mengungkapkan, saat perang saudara empat tahun lalu, sembilan gereja dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan satu gereja dibakar massa karena dianggap ilegal.

Dia mengatakan umat Kristen di Aceh minoritas Aceh Singkil ingin memastikan kebebasan beribadah dan beragama di negara-negara yang menegakkan hukum Islam.

“Yang jelas kami ingin kepastian hukum untuk masa depan kami karena saat ini, terutama kami umat Kristiani di sini sedang mandi. Karena kepastian hukumnya tidak jelas,” ujar Boas.

Kemenag Tekankan Pentingnya Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Kepada Ratusan Pengurus Dpp Knpi

Rothman Hashimi, tokoh Masyarakat Islam Aceh Sinkir sekaligus Ketua Umum Tanfijiya Nahdatul Ulama (NU) Aceh Sinkir, langsung memberikan kepastian hukum tempat ibadah Kristen Aceh Sinkir.

Kondisi atap terpal tenda milik jemaah GKPPD di Desa Siongping, Kecamatan Suro, Aceh Singkil mulai ambruk.

Roesman Hasymi yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Aceh Singkil (FKUB) menegaskan, Pemda Aceh Singkil “tidak berani menerapkan” aturan yang ada.

“Apa tidak bisa menegakkan aturan? Apa namanya kalau pemimpin tidak bisa menegakkan aturan yang jelas?” ujarnya.

Pdf) Nilai Sila Pertama Pancasila Dalam Isu Toleransi Antar Agama Di Kalangan Masyarakat Dalam Negeri Pembuka

Ketua FKUB Aceh Singkil Ramlan mengatakan, banyaknya aliran gereja Kristen Aceh Singkil semakin memperumit penyelesaian sengketa di Aceh Singkil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Aceh Singkil harus ‘lebih aktif’.

“Bersikaplah tegas dan putuskan dengan bijak. Setiap permintaan dari umat Kristiani yang bisa kami penuhi, akan kami penuhi. Jangan sentuh sama sekali. Ini juga berbahaya,” kata Ramlan. .

“Orang ini minoritas, tapi tetap diperhatikan, karena berbahaya kalau tidak menyebar,” lanjutnya.

Namun, Bupati Aceh Singkil Dur Muslid mengatakan, penyelesaian itu belum mencapai titik terang karena kedua pihak belum mencapai kata sepakat.

Dialog Tokoh Lintas Agama :memelihara Kerukunan Dan Mencegah Konflik Antar Umat Beragama Di Kab. Kerinci

“Kami pemerintah didesak untuk bertindak. Jika ada permintaan yang kuat, saya ingin mereka menangani [penyelesaian]. Saya bekerja sesuai aturan. Tapi kami mengikuti aturan,” kata Dal.

“Mereka hanya punya pilihan mau mengikuti aturan Menteri atau aturan Gubernur Aceh. Di sisi lain, aturan ini harus ditambahkan lagi ke Kanun Aceh pada 2014,” imbuhnya.

Gereja Kristen Pak Pak Daili (GKPPD) Gunung Melia, Aceh Singkil Jemaat Lonceng Sangha beribadah di bawah terpal biru yang menutupi atap gereja dengan lantai tanah.

Namun yang terjadi di Aceh Singkil, menurut Ismail Hasani, Sekretaris Jenderal Setara Institute, adalah merebaknya “konservatisme yang terobsesi dengan penerapan politik seragam untuk mayoritas”. Inilah gambaran intoleransi di Indonesia.

Klasifikasi Konflik Sosial

Menurut Ismail, tindakan lebih ekspresif. Karena identitas yang dimaksud adalah agama yang berbeda dengan agama induk Aceh, khususnya Aceh Sinkir.

Hal ini membuat partai politik Aceh menentang pendirian atau keberadaan banyak gereja di Aceh Singkil.

Baginya, rekonsiliasi yang dibiarkan “tanpa usaha” akan “menjadi api peluru yang bisa mengapung kapan saja”.

“Kejadian seperti ini akan mengalami peningkatan, apalagi sejalan dengan politik identitas yang melekat pada peristiwa pemilu di berbagai daerah,” kata Ismail.

Resensi Buku: Agama Dialogis (misi Profetik Mencegah Konflik)

Setara Institute mencatat bahwa kegiatan setidaknya 200 gereja di seluruh Indonesia telah ditutup dan ditolak secara terbuka selama dekade terakhir. memegang poster saat demonstrasi menyerukan ditangkap karena Islam, Jakarta, 2 Desember 2016.

Departemen Luar Negeri AS merilis laporan tahunan kebebasan beragama pada Selasa (29/5), menyoroti kemajuan dan kemunduran dalam kebebasan beragama di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Vonis terhadap Ahok, pemberlakuan Syariat Islam di beberapa daerah, dan keberadaan ormas radikal menjadi sorotan.

Di antara ratusan halaman Laporan Tahunan tentang Kebebasan Beragama Departemen Luar Negeri AS yang diterbitkan di Washington, DC, 14 di antaranya dikhususkan untuk Indonesia.

Beberapa ciri utamanya antara lain vonis dua tahun penjara terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, vonis penistaan ​​agama Islam, dan pimpinan senior tiga anggota kelompok Gafatar. yang divonis tiga sampai lima tahun penjara. Dia juga ditemukan telah menghina Islam dan dikenakan hukuman cambuk publik di Aceh sebagai penerapan hukum Syariah.

Jakarta Butuh Pemimpin Yang Mampu Meniadakan Ketegangan Sosial

Laporan tersebut juga menyoroti berlanjutnya pembatasan terhadap kelompok Ahmadi dan Syiah melalui penggusuran paksa, diskriminasi dan penghancuran tempat ibadah.

Laporan itu juga menyebutkan adanya apa yang disebut “kelompok intoleran” seperti Front Pembela Islam FPI, Forum Umat Islam (FUI), Front Jihad Islam (FJI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). .

Musdah Mulia yang dihubungi ICRP Dr. VOA, ketua Konferensi Indonesia tentang Agama dan Perdamaian, melalui telepon, mengaku tidak terkejut dengan banyaknya sorotan terhadap Indonesia.

Tentara berjalan di depan Masjid Ahmadiyah yang dibakar massa di Desa Champhea, Jawa Barat, 2 Oktober 2010.

Berikut Contoh Konflik Agama Yang Pernah Terjadi Di Indonesia Maupun Dunia

“Memang penekanan itu merusak nama baik Indonesia, dan celakanya itu terjadi pada masa pemerintahan Jokowi, dan butuh banyak upaya untuk melaksanakan reformasi di segala bidang,” ujar Musuda. Aku tahu kamu sudah berusaha.

“Namun, tidak bisa dipungkiri masih ada oknum-oknum di pemerintahan yang tidak konsisten memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama,” imbuhnya.

Katib Am PBNU KH menilai. Yahya Staquf bahwa laporan-laporan yang memprihatinkan ini justru semakin memicu kebutuhan untuk melakukan rekontekstualisasi atau reinterpretasi ajaran agama.

Menurut Yahya, meski mendapat dukungan kuat untuk memperjuangkan agama, upaya ini selalu mendapat tantangan dari Islam sendiri.

Berita Konflik Antar Agama Di Indonesia 2017

“Ada kelompok Islam yang hanya menginginkan Islam. Ini sudah berlangsung sejak era Sukarno dan perjuangan belum selesai,” kata Yahya.

“Oleh karena itu, saya, bahkan almarhum Gus Dur, selalu memperjuangkan rekontekstualisasi ajaran Islam agar mereka lebih sadar akan pentingnya kebebasan beragama, akan menjadi masalah selamanya,” kata Yahya.

Berbicara kepada VOA minggu lalu tentang pertemuan dengan Wakil Presiden Mike Pence di Washington, D.C. pada 24 Mei, Yahya Stakhu memberikan contoh beberapa ajaran dan pemahaman yang perlu didefinisikan ulang. Di atas segalanya, ada masalah pemahaman bahwa orang kafir adalah musuh, atau perlunya membentuk kekhalifahan.

“Sebagian umat Islam tidak jujur ​​dalam masalah ini. Ada unsur-unsur yang masih dianggap ajaran agama, tapi sudah tidak relevan lagi saat ini,” kata Yahya.

Berita Tentang Konflik Agama Di Indonesia

“Misalnya, ajaran dan pemahaman bahwa orang kafir adalah musuh. Ini masih menjadi pola pikir sebagian besar umat Islam dan perlu diubah. Kita tidak bisa lagi hidup sebagai musuh,” jelas Yahya. dasar.

“Atau pemahaman bahwa seorang muslim harus memiliki khalifah, itu ada di kitab klasik. Sementara HTI Hizbut Tahrir Indonesia berperang, tidak bisa lagi dilakukan. Jika diikuti, bahayanya akan menimbulkan keresahan di mana-mana. Dunia.”

Warga mengikuti kebaktian Minggu di tenda darurat dekat gereja yang terbakar di desa Sukha Makmur, Aceh Singkil, 18 Oktober 2015. Massa membakar gereja, menewaskan satu orang dan melukai lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like