Berita Tentang Konflik Agama Di Indonesia

Berita Tentang Konflik Agama Di Indonesia – Empat tahun setelah bentrokan sektarian di Aceh Singkil, rekonsiliasi belum juga tercapai. Konflik Aceh Singkil akan memberikan gambaran buruk tentang intoleransi di Indonesia, mengingat penyebaran “konservatisme yang berkomitmen untuk mengejar politik bersatu atas nama mayoritas.”

Terbakarnya Gereja HKI Suka Makmur di Aceh Tunggal pada tahun 2015 berujung pada apa yang disebut dengan konflik Aceh Tunggal. Saat itu banyak gereja yang dibakar dan dibongkar karena dianggap tidak memiliki izin.

Berita Tentang Konflik Agama Di Indonesia

Empat tahun lalu, Martina Berutu, warga Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meria, Ache Singkil, salah satu pengurus gereja, mengaku kewalahan dengan banyaknya persyaratan untuk mengurus izin mendirikan bangunan gereja (IMB). Provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Masyarakat Papua Mampu Menjaga Toleransi Beragama Selama 167 Tahun

“Saya resah, saya tidak bisa bicara lagi.. Apalagi sejak tahun 2016 saya disuruh melihat IMB, tapi sampai sekarang tidak ada yang ditemukan.. Berkas kami bolak-balik, tapi semuanya hilang.. Kami sekarang telah menerima tujuh rekomendasi,” jelas Masrani.

Sebelumnya, Pemkab Aase Singkil memberlakukan persyaratan izin gereja yang ketat, yaitu memiliki minimal 150 pengguna dan memiliki minimal 120 warga setempat, sesuai pedoman Nongrow Aase Darussalam No. 25 Tahun 2007 untuk mendirikan tempat ibadah.

Pemerintah Provinsi Aceh yang menganut syariat Islam mengeluarkan Qanun Aceh No 4 Tahun 2016 dengan pedoman pengelolaan umat beragama dan pendirian tempat ibadah.

Kanun menyatakan bahwa pendirian tempat ibadah harus memenuhi persyaratan memiliki dukungan jamaah setempat minimal 140 jemaah dan minimal 110 orang yang bukan pengguna tempat ibadah.

Berita Tentang Konflik Agama Di Indonesia

Persyaratan ini lebih ketat dari yang ditetapkan pemerintah pusat melalui keputusan bersama dua menteri (SKB). 8 dan 9 tahun 2006.

Salah satu peraturan SKB Kementerian Agama dan Dalam Negeri adalah pendirian tempat ibadah harus memiliki jamaah 90 orang dan dukungan minimal 60 orang dari masyarakat setempat.

Kanun Aceh No. 4 Tahun 2016, selain menetapkan jumlah minimal jemaah dan dukungan masyarakat untuk mengajukan izin mendirikan gereja, mensyaratkan pendirian tempat ibadah untuk mendapatkan rekomendasi tertulis dari sejumlah organisasi dari Keechik (desa). ). ketua), Imum Mukim (kepala tata usaha ritual), Kamat, ketua Kementerian Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); Juga sertifikat status tanah dan rencana bangunan.

“Di hati kecil saya juga gerah, kenapa harus dipindah ke kepala Mukim lagi, kenapa tidak dipindah ke bupati.

Kh Mairuf Amin Bertekad Tekan Konflik Ideologi

Gereja Kristen Persusuan Pak Pak (GKPPD) Desa Seompin dulunya berlokasi di sini. Gereja ini adalah salah satu gereja yang dibongkar pada tahun 2015.

Boas Tumangar, Ketua Forum Cinta Tunggal Aceh (Forsidas) yang mengadvokasi umat Kristiani di Aceh Singkil, mengungkapkan, khanun tentang pendirian tempat ibadah dipandang sebagai ‘bom waktu’ dan ‘jebakan bagi umat’. Sering digunakan untuk kepentingan politik.

Empat tahun kemudian, rekonsiliasi belum juga mencapai titik temu untuk menyelesaikan konflik. Sementara itu, kehidupan warga Kristen berubah drastis.

Karena tidak ada tempat ibadah yang tersisa, umat Kristiani di Aceh Singkil mendirikan tenda-tenda yang disulap menjadi tempat berteduh saat mengadakan kebaktian.

Konflik Antar Etnis: Penyebab Dan Solusi Halaman 1

Sebagian besar dibangun di tengah perkebunan kelapa sawit untuk menghindari kritik dari umat Islam, mayoritas penduduk kawasan itu.

Boas Tumangar mengungkapkan, Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) membongkar sembilan gereja saat konflik empat tahun lalu dan satu gereja dibakar massa karena dianggap ilegal.

Umat ​​Kristiani di Aceh Singkil, minoritas di Aceh, katanya, mengharapkan jaminan kebebasan beribadah dan beragama di provinsi yang menerapkan syariat Islam.

“Jelas kami meminta kepastian hukum tentang masa depan kami. Karena saat ini, khususnya di sini sebagai umat Kristiani, kami bimbang. Kepastian hukum tidak jelas,” kata Boas.

Konflik Atasnama Agama Berpotensi Terjadi Di Asia Tenggara

Tokoh masyarakat muslim Aceh Singkil Rosman Hasimi yang juga menjabat Ketua Umum Tanfidzia Nahdlatul Ulama (NU) Aceh Singkil mendesak pemerintah segera memberikan kepastian hukum terhadap tempat ibadah umat Kristen di Aceh Singkil.

Atap terpal tenda komunitas GKPPD di Desa Seompin, Kecamatan Suro, Aceh Singkil kini dalam kondisi robek.

Roesman Hasymi yang juga menjabat sebagai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Singkil menegaskan, Pemda Aceh Singkil “tidak berani” menerapkan peraturan yang ada.

“Tidak bisa menegakkan aturan? Jika seorang pemimpin tidak bisa menegakkan aturan yang jelas, apa namanya?”

Contoh Contoh Konflik Sosial Di Indonesia

Ramlan, ketua FKUB Aceh Sinkle, mengatakan bahwa kehadiran sejumlah besar aliran Kristen di Aceh Tunggal akan semakin memperumit penyelesaian konflik Aceh Tunggal. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Aceh Sinkle perlu lebih “tegas”.

“Selesaikan dengan sikap tegas, bijak. Kita bisa penuhi permintaan umat Kristiani. Tidak menyentuh sama sekali, itu juga berbahaya,” kata Ramlan.

“Walaupun orang ini kalah jumlah, mereka tetap peduli. Karena kalau tidak riak-riak pun, berbahaya,” lanjutnya.

Namun, Dul Musrid, Bupati Aceh Singkil, mengatakan rekonsiliasi belum mencapai titik terang karena kedua belah pihak tidak sepakat.

Menelusuri Jejak Kekristenan Dan Intoleransi Di Indonesia

“Sebagai pemerintah, kami ingin mengambil tindakan. Jika mereka diminta tegas, saya ingin mereka memproses [rekonsiliasi]. Saya akan bekerja sesuai aturan. Apapun prosesnya, ikuti aturan,” kata Dul.

“Mereka harus memilih apakah akan mengikuti aturan menteri atau aturan gubernur Aceh. Sedangkan ketentuan ini harus ditambah lagi dengan Kanun Aceh 2014,” imbuhnya.

Jemaat Gereja Kristen Pak-Pak Dairy (GKPPD) Sanga Beru di Gunung Meria, Aceh Singkil melakukan kebaktian di bawah terpal biru yang sudah disulap menjadi atap gereja berlantai tanah.

Namun, menurut Ismail Hassani, direktur eksekutif SETARA Institute, apa yang terjadi di Aceh Singkil merupakan potret intoleransi di Indonesia di tengah maraknya “konservatisme yang mementingkan politik persatuan atas nama mayoritas”.

Gelar Pahlawan Dua Tokoh Kristen Dan Konflik Agama Di Indonesia

Menurut Ismail, aksi ini lebih ekspresif karena identitas yang dimaksud kemudian adalah agama yang berbeda dengan agama yang ada di Aceh, yakni Aceh Singkil.

Hal ini menyebabkan pihak-pihak di Aceh tidak setuju dengan pendirian atau keberadaan beberapa gereja di Aceh Singkil.

Rekonsiliasi konflik dibiarkan “tanpa usaha” mengubahnya menjadi “api dalam cangkang yang dapat pecah kapan saja”.

“Apalagi seiring dengan politisasi identitas yang melekat pada peristiwa pemilu di berbagai daerah, kasus seperti itu akan meningkat,” kata Ismail.

Mahasiswa Diminta Ikut Redam Konflik Politisasi Agama

Setidaknya 200 kegiatan gereja di Indonesia telah dihentikan dan ditolak oleh masyarakat dalam satu dekade terakhir, menurut SETARA Institute. Kekerasan atas nama agama dewasa ini menambah daftar panjang konflik yang melibatkan perasaan keagamaan. Raziqin Zuraid, Kepala Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, juga menanggapi, mengungkapkan keprihatinan atas kerusuhan tersebut.

“Kekerasan komunal bukanlah masalah baru di India. Kita tahu bahwa India adalah negara dengan banyak keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan antar komunitas,” kata Razikin kepada jpnn.com (grup). , Sabtu (29/2/2020).

Kekerasan komunal antara komunitas Hindu dan komunitas Muslim, agama mayoritas masyarakat India, tidak terkecuali. Populasi Muslim saat ini mencapai 15% dari total populasi India, menjadikan mereka kelompok minoritas terbesar di negara tersebut.

Ia mengklaim sejak tahun 1950 hingga saat ini telah terjadi bentrokan komunal yang melibatkan umat Islam dan Hindu yang merenggut sekitar 2.000 jiwa. Salah satunya adalah kampanye pembongkaran Masjid Babri yang diselenggarakan oleh kelompok nasionalis Hindu di Ayodhya, Uttar Pradesh pada 1992-1993.

Contoh Konflik Antar Agama Di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya Singkat

Ia menjelaskan, kelompok nasionalis Hindu bergerak membangun Ram Mandir yang diyakini telah dihancurkan oleh Kesultanan Babur untuk membangun Masjid Babri.

Razikin yang juga alumnus Universitas india ini menilai konflik yang terjadi di India saat ini didorong oleh kepentingan politik. Dikatakannya, hingga saat ini pun mereka menduga kelompok yang mayoritas beragama Hindu dan kelompok Islam tersebut tidak memiliki semangat nasionalisme India.

Bahkan ada tudingan bahwa kelompok Muslim India berkomitmen terhadap Pakistan. Hal ini tercermin dalam RUU Amandemen Kewarganegaraan (CAB). Nasionalisme Hindu tampaknya mendorong India sebagai negara Hindu dan kelompok Muslim berisiko kehilangan kewarganegaraannya.

“Kita memiliki modal yang kuat untuk berbicara dengan India. Ada tingkat pluralisme yang sama antara india dan India, sehingga pemerintah Indonesia harus fokus pada India ketika menghadapi konflik,” ujar Razikin. (JPNN) Pada Juli 2021, video seorang penggila ramai beredar di grup WhatsApp dan Instagram. Video tersebut memperlihatkan kerumunan orang di sebuah gereja di Garut, Jawa Barat. Berdasarkan video yang diunggah di Youtube Tribun News pada 6 Juli 2021, perekam mengklaim gereja tersebut menggelar kebaktian di tengah Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) yang diberlakukan di Jawa-Bali. Padahal secara faktual, gereja melakukan vaksinasi massal, bukan kegiatan ibadah. Usai mengunggah video tersebut, aparat mengamankan perekam untuk dimintai keterangan dan motif unggahan video tersebut (Karang, Kompas, 6 Juli 2021).

Muhammadiyah Dan Perdamaian Global

Sebelumnya sempat viral di akun YouTube Kompas TV pada 22 Juni 2021, ketika sekelompok anak melakukan perusakan pemakaman Kristen di kota Solo. Banyak makam yang kacau dan rusak akibat tindakan ini. Hal tersebut langsung ditanggapi oleh pemerintah daerah dan walikota solo Gibran Rockabuming yang langsung melakukan survey ke pemakaman tersebut. Berdasarkan informasi yang diunggah dalam video yang diunggah akun YouTube Kompas TV (22 Juni 2021), hasil dari kasus ini adalah pihak berwajib telah menyelidiki beberapa orang, termasuk sekolah untuk anak-anak yang dihancurkan kuburannya. Pemerintah juga memberikan pembinaan langsung kepada anak-anak yang terlibat dalam vandalisme serius.

Dua kejadian di Garut dan Solo menambah daftar tindakan intoleransi terhadap umat Kristiani di Indonesia. Tak lama kemudian, banyak kasus intoleransi yang sering menyasar umat Kristiani di Indonesia. Kasus-kasus ini tidak berakhir dengan tindakan kekerasan yang dikelilingi oleh konflik.

Misalnya kerusuhan tahun 1996 di Kabupaten Situbondo Jawa Timur. mengutip

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like