Contoh Artikel Tentang Konflik Sosial

Contoh Artikel Tentang Konflik Sosial – Hubungan sosial mengacu pada hubungan antara orang-orang dalam komunitas yang membawa dua jenis uang, internal dan eksternal. Hubungan dekat memperkuat hubungan mereka. Di sisi lain, efek disosiatif dari hubungan lebih kompleks.

Hubungan romantis dapat menyebabkan konflik kelompok. Alasan utamanya adalah perbedaan antara orang-orang dan berbagai faktor seperti perbedaan budaya, perbedaan minat, perubahan orang yang cepat, perbedaan pemikiran antar orang.

Contoh Artikel Tentang Konflik Sosial

Sejumlah ilmuwan telah menyelidiki argumen ini, Max Weber salah satunya. Menurut Weber, konflik muncul karena adanya konflik antar manusia.

Contoh Konflik Sosial

Masing-masing stratifikasi ini merupakan kondisi yang diperjuangkan individu dan kelompoknya. Hubungan kelompok berusaha untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam kelompok.

Dalam teori argumentatifnya, Weber berpendapat bahwa kekuasaan memiliki arti penting dalam setiap hubungan. Kekuasaan adalah kekuatan pendorong di balik peristiwa yang memposisikan individu atau kelompok untuk termotivasi dan termotivasi.

Tergantung pada kekuatan dan kebutuhan, itu dapat menciptakan konflik pada saat yang bersamaan. Konflik sosial ini seringkali disebabkan oleh perpaduan kepentingan dari masing-masing budaya yang menimbulkan konflik.

Konsep yang dikemukakan oleh Weber tidak berkaitan langsung dengan teori konflik. Weber mencoba menganalisis hubungan antara kelompok sosial dan konflik. Baginya, gerakan sosial bisa menimbulkan konflik seperti yang terlihat pada masa Revolusi Perancis.

Konflik Sosial Atau Kerusuhan Sosial Di Jayawijaya, Papua, 08 01 2022

Max Weber bukan satu-satunya ahli teori konflik yang terkenal. Karl Marx dan George Simmel juga mengungkapkan pandangan mereka tentang konflik. Tentu saja di antara gagasan-gagasan tersebut terdapat “kontroversi” yang didasarkan pada gagasan-gagasan yang berbeda-beda seperti gagasan Karl Marx dan Max Weber.

Dalam pengantar Jurnal JIME Volume 3 Nomor 1 (2017) beliau mengatakan bahwa teori konflik seperti yang dikatakan Karl Marx bahwa perubahan sosial adalah hasil dari konflik yang mengarah pada konflik, berbeda dengan budaya aslinya. Masyarakat akan terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pemilik modal (borjuis) dan kelompok pekerja miskin (proletariat). Mereka memperdebatkan perbedaan antara kedua jenis tersebut.

Nah, dalam Jurnal Fikrah Jilid 3 Nomor 1 (2015) disebutkan bahwa pertarungan antara kaum borjuis dan kaum proletar tidak lepas dari eksploitasi kapitalisme oleh kaum borjuis. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memungkinkan orang lain untuk mengontrol hal yang paling penting untuk keuntungan. Kelas borjuis kini memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup untung besar dengan mengeksploitasi kerja kaum buruh sebagai buruh.

Max Weber mengkritik argumen Karl Marx tentang nilai sejarah ini. Kapitalisme dalam pandangan Marx hanya berfokus pada satu sisi kelas saja. Menurut Weber, diperlukan keseimbangan dengan menekankan peran nilai untuk mengubah sejarah.

Konflik Antar Individu Dan Konflik Antakelompok Dan Konflik Individual

Weber prihatin dengan pemahaman pertumbuhan sistem kapitalis intelektual di Barat dalam skala besar. Sebaliknya, sistem kapitalis di Timur tidak terlalu berkembang dan tidak populer. Menurut Weber, minimnya regulasi agama di Timur menjadi penghambat perkembangan kapitalisme di tanah air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like