Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli – Oleh: dr. H. Syafruddin Amir, M.M (Kepala STAI Syamsul ‘Ulum Program Studi Tarbiyah Dosen STAI Syamsul ‘Ulum) File dapat diunduh di alamat berikut:

Belajar merupakan proses kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Karena pembelajaran interaktif dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Hal yang mencirikan atau menghargai apa yang dipelajari seseorang adalah perubahan tingkah laku, karena tingkat pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan telah membentuk dan mempengaruhi sikapnya. Apabila proses pembelajaran dilaksanakan secara formal di sekolah diharapkan akan menimbulkan perubahan bagi seorang siswa secara terencana, baik dari segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap dari interaksi yang berlangsung selama proses pembelajaran, yang dipengaruhi . lingkungan. , antara lain antara siswa, guru, bahan atau bahan ajar (buku, modul, dikte, brosur, majalah, alat perekam video atau audio dan sejenisnya), serta berbagai sumber dan sarana pembelajaran (overhead projector, audio dan video tape recorder). , radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, dll).

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Media sebagai alat komunikasi untuk membuat belajar mengajar lebih efektif. (Hamalik, 1994:6)

Media Pembelajaran Ppt 1

4 TEORI STUDI Media berasal dari bahasa latin medium berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau penyalur dari asal pesan kepada penerima pesan.

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran. Sedangkan Briggs (1977) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, dan lain-lain. Sementara itu, National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah bentuk komunikasi dalam bentuk cetak dan audio visual, termasuk teknologi perangkat keras. Berdasarkan kategori media, Paul dan David (1999) hingga Rishe (2007) berpendapat bahwa ada enam kategori media yang tidak diproyeksikan, media yang diproyeksikan, media audio, media film dan video, media berbasis multimedia dan komunikasi. Sedangkan menurut Rudy Bretz (1971) dan Harsja W. Bachtiar (1984) identifikasi media dalam tiga unsur utama yaitu media bunyi, visual dan gerak. Schramm mengkategorikan media dari dua perspektif: dalam hal kompleksitas dan biaya dan menurut kemampuan liputannya. Gagne menyebutkan tujuh jenis pengelompokan media, seperti objek demonstrasi, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film suara, dan mesin pembelajaran. Menurut Edling, ada enam jenis media pembelajaran, yaitu kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda.

Arsyad (2005) melalui Rishe (2007), media sebagai cara untuk mengembangkan pengembangan pemahaman dalam mempelajari suatu materi, media sebagai alat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, dan media sebagai penunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang keberhasilannya adalah bertekad. melalui pemilihan dan penggunaan media pembelajaran oleh siswa. Guru. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap keefektifan pembelajaran. Masih terkait dengan pengertian media, Bachtiar (1984) memberikan batasan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan suasana hati siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Sementara itu, Arief S. Sadiman dkk, (1986) mengemukakan bahwa media dapat mewakili guru yang menyampaikan informasi secara lebih menyeluruh, jelas dan menarik. Menurut Bovee (1997), media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Perolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi melalui interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang sudah dialami. Menurut Bruner (1966: 10-11), ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman gambar/gambar (iconic) dan pengalaman abstrak (symbolic). Tingkat pengalaman untuk mencapai hasil belajar tersebut dijelaskan oleh Dale (1969) sebagai proses komunikasi. Materi yang disampaikan dan ingin dikuasai siswa disebut pesan. Guru sebagai sumber pesan memberikan pesan dalam beberapa simbol (encoding) dan siswa sebagai penerima menginterpretasikan simbol tersebut sehingga dapat dipahami sebagai pesan (decoding).

Metode Belajar Dan Pembelajaran (datadikdasmen.com)

Pesan diproduksi dengan cara: pesan yang dicerna dan diinterpretasikan dengan berbicara, bernyanyi, memainkan alat musik, dll. Visualisasikan melalui film, foto, lukisan, gambar, model, pahatan, grafik, kartun, gerakan nonverbal. Menulis atau mengarang Mendengarkan Mengamati Membaca

Dasar pembentukan kerucut di atas bukanlah tingkat kesulitannya, melainkan tingkat keabstrakannya – banyaknya jenis indera yang terlibat dalam menerima isi atau pesan pembelajaran. Pengalaman langsung memberikan kesan informasi dan gagasan yang paling lengkap dan bermakna karena melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan peraba. Ini dikenal sebagai belajar dengan melakukan.

10 Pengertian media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’ perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (وسا ثل) atau penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Ada banyak batasan yang dimiliki orang tentang media. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Arief S. Sadiman dkk, (1986) memberikan batasan, media berasal dari bahasa latin bentuk jamak “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”, artinya perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. pesan. Sementara itu, National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah bentuk komunikasi dalam bentuk cetak dan audio visual, termasuk teknologi perangkat keras.

11 Gegne (1970) dan Arif S. Sudirman, 1986:6, mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis zat di lingkungan siswa yang dapat merangsang belajar. Sedangkan Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah semua perangkat fisik yang dapat menyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap keefektifan pembelajaran. Tidak jauh berbeda, Arsyad (2005: 5, melalui Rishe: 132, dalam Gatra) berpendapat bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran yang mengarah pada perolehan keterampilan siswa. Istilah media sering dikaitkan atau diganti dengan kata teknologi, yang berasal dari kata Latin tekne (seni bahasa Inggris) dan logos (ilmu bahasa Indonesia). Menurut Webster (1983), seni adalah keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, studi dan observasi. Jadi, teknologi tidak lain adalah ilmu yang berhubungan dengan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, studi, dan observasi. Jika dikaitkan dengan pendidikan dan pembelajaran, teknologi memiliki arti sebagai; “Perluasan konsep media, dimana teknologi bukan hanya benda, alat, bahan atau alat, tetapi juga sikap, tindakan, organisasi dan manajemen dalam hubungannya dengan mereka yang menerima ilmu” (Achsin, 1986: 10). Terkait erat dengan istilah teknologi kita juga mengenal kata engineering. Metode di lapangan pembelajaran adalah apa yang sebenarnya terjadi antara guru dan siswa. Ini adalah pendekatan khusus Anthony,). Selain itu, Richard dan Rodgers ( ) juga menjelaskan bahwa teknik tersebut merupakan metode dan praktik yang valid di dalam kelas.

Mengenal Metode Blended Learning

Media pendidikan mempunyai arti fisik yang sekarang dikenal dengan perangkat keras, yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba oleh sensor. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal dengan perangkat lunak, mirip dengan isi pesan pada perangkat keras, yaitu isi yang dikomunikasikan kepada siswa. Penekanan dalam media pendidikan adalah pada visual dan audio. Alat bantu dalam proses pembelajaran, di dalam dan di luar kelas Media pedagogik digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dapat dimanfaatkan dengan baik. Sikap, tindakan, organisasi, strategi dan manajemen yang berkaitan dengan penerapan suatu ilmu.

Sarana pembelajaran berupa alat-alat fisik (orang, bahan, peristiwa), mengandung pesan pembelajaran, mampu menciptakan komunikasi yang efektif antara siswa dengan bahan pembelajaran, pebelajar, dan dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Secara umum, media memiliki kegunaan: untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan indera. Mengembangkan semangat belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. memungkinkan anak untuk belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. rangsangan yang sama, pengalaman yang sama dan membentuk pemahaman yang sama. Selain itu, kontribusi media terhadap pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985: penyampaian pesan pembelajaran dapat menjadi pembelajaran yang lebih terstandar dapat menjadi pembelajaran yang lebih menarik menjadi lebih interaktif melalui penerapan teori pembelajaran waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dipersingkat kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan adanya sikap positif dari siswa pembelajar terhadap materi pembelajaran dan memperbaiki proses pembelajaran. Peran guru berubah ke arah yang positif

Dalam kegiatan belajar mengajar, penggunaan kata media pembelajaran (لوسيل العربية) sering diganti dengan istilah alat bantu dengar, alat pengajaran, komunikasi audiovisual, pendidikan visual. ) dan media penjelas. Muhibbin Syah (2002) mengidentifikasi sejumlah langkah yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Pengertian Pembelajaran Inovatif

Strategi perumusan tujuan dalam proses belajar mengajar (PBM) berkaitan dengan strategi yang digunakan guru untuk mengidentifikasi pola pembelajaran untuk mencapai tujuan. Strategi perencanaan proses belajar mengajar berkaitan dengan langkah-langkah pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada fase keempat, meliputi perencanaan tentang media pembelajaran yang akan digunakan. Strategi pelaksanaan proses belajar mengajar mengacu pada pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan bahan ajar.

17 Kendala Ada berbagai faktor yang menjadi hambatan atau kendala dalam proses komunikasi. Hambatan ini umumnya dikenal sebagai hambatan, atau kebisingan. Dua jenis hambatan lainnya adalah hambatan budaya seperti perbedaan adat istiadat, norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan, dan hambatan lingkungan, seperti hambatan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi sekitar. Proses belajar mengajar yang tenang, sejuk dan nyaman tentunya berbeda dengan proses yang dilakukan di ruang kelas yang bising, panas dan ramai. Perbedaan norma sosial, adat istiadat dan kepercayaan terkadang dapat terjadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like