Teknik Pembelajaran Menurut Para Ahli

Teknik Pembelajaran Menurut Para Ahli – Teori operant conditioning dimulai pada tahun 1930-an oleh Fredrik Skinner Bourchus pada masa teori Stimulus (S)-Response (R) untuk menyempurnakan teori Ivan Pavlo.

Psikologi, jika mempelajari tingkah laku (behaviour) fisika, teknik, dll. jika diukur seperti itu, itu diterima sebagai sains. Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang harus diukur. Jika peserta didik berhasil dalam belajar maka responnya akan meningkat, tetapi jika tidak belajar maka jumlah responnya akan berkurang, sehingga secara formal hasil belajar harus dipantau dan diukur. Menurut Skinner, ada tiga komponen dalam pembelajaran, yaitu: Stimulus diskriminatif (SD) Penguatan respons (reinforcement).

Teknik Pembelajaran Menurut Para Ahli

Teori ini ditemukan oleh Gagne pada 41d7, berdasarkan hasil studi faktor faktor kompleks dalam proses belajar manusia. Penelitiannya berfokus pada penemuan teori belajar yang efektif. Analisis dimulai dengan mendefinisikan konsep hirarki pembelajaran, yaitu urutan keterampilan yang harus dikuasai pembelajar untuk menguasai hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks. Menurut Gagne, belajar berkontribusi pada adaptasi yang diperlukan untuk pengembangan proses logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) merupakan hasil dari efek kumulatif belajar (Gagne, 1968). Selain itu, ia menjelaskan bahwa belajar bukanlah proses satu kali. Menurut Gagne, belajar tidak dapat dengan mudah didefinisikan karena belajar itu kompleks.Gagne (1972) mendefinisikan belajar sebagai: mekanisme dimana seseorang menjadi anggota masyarakat yang berfungsi kompleks. Kompetensi tersebut meliputi keterampilan, pengetahuan, sikap (perilaku) dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh seseorang, jadi belajar merupakan hasil dari berbagai jenis perilaku yang selanjutnya disebut kemampuan atau outcome. Murid (siswa) memperoleh keterampilan tersebut dari: 1.

Pengertian Teknik, Taktik Dan Model Pembelajaran

Sikap (Perilaku) Strategi Kognitif (Cognitive Strategy) Mempelajari informasi verbal adalah keterampilan yang ditetapkan seperti memberi label, mengatur, dan menafsirkan fakta. Mencapai/mencapai hasil belajar seperti membuat pernyataan, membentuk kalimat, atau mengkomunikasikan informasi. Keterampilan intelektual adalah keterampilan yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan kompetensinya sebagai anggota masyarakat, misalnya; analisis berita Membuat neraca keuangan menggunakan rumus dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan konsep

Keterampilan yang memengaruhi pilihan tindakan siswa (siswa). Melalui model ini, pembelajaran dicapai melalui pemodelan atau memerankan orang atau orang yang dirawat.Strategi kognitif adalah keterampilan yang memandu manajemen pembelajaran peserta didik melalui ingatan dan pemikiran. Cara terbaik untuk mengembangkan keterampilan ini adalah dengan mengajarkan siswa memecahkan masalah, meneliti, dan menerapkan teori untuk memecahkan masalah nyata di lapangan. Diharapkan melalui pendidikan formal

Menurut Piaget, pengetahuan (knowledge) adalah interaksi yang terus menerus antara manusia dengan lingkungannya. Penekanan Piaget pada perkembangan kognitif adalah perkembangan alami dari pikiran seorang siswa dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Konsep perkembangan kognitif Piaget berasal dari analisisnya tentang perkembangan biologis organisme tertentu. Menurut Piaget, kecerdasan (IQ = kecerdasan), seperti sistem kehidupan lainnya, merupakan proses adaptasi. Menurut Piaget, ada tiga perbedaan cara berpikir yang menjadi prasyarat bagi berkembangnya operasi formal, yaitu; gerakan bayi, logika parsial, pemikiran praoperasional anak, dan operasi aktual anak dewasa Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, yaitu: 1.

Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura, seorang psikolog pendidikan dari Stanford University, Amerika Serikat. Teori belajar ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana orang belajar di lingkungan alam/nyata. Bandura (1977) mengemukakan bahwa perilaku pembelajar (B), lingkungan (E), dan peristiwa internal (P) yang mempengaruhi persepsi dan tindakan adalah sikap, harapan, dan nilai yang saling terkait yang mempengaruhi perilaku. Perilaku seringkali dinilai tanpa umpan balik terhadap lingkungan, sehingga efek individu bervariasi. Perilaku mengaktifkan kemungkinan lingkungan. Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin, dan atribut sosial berkontribusi terhadap respons lingkungan yang berbeda. Berbagai kognisi sosial mempengaruhi konsep diri individu. Kontinjensi aktif dapat mengubah intensitas atau arah aktivitas. Perilaku yang dimodelkan Model yang diamati oleh pelajar (dengan penguatan oleh model) Perilaku (kemampuan pelajar untuk menyandikan dan mempertahankan). Pemrosesan kode simbolik Diagram hubungan segitiga antara lingkungan, faktor pribadi, dan perilaku Struktur proses kognitif Kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan kompetensi/perilaku Kinerja/prestasi Motivasi siswa untuk memproses perilaku Proses perhatian sangat penting dalam belajar karena perilaku baru (kompetensi) tidak dapat dapat dicapai tanpa perhatian siswa. Proses penyimpanan sangat penting untuk menyandikan perilaku secara simbolis ke dalam kode visual atau verbal dan menyimpannya dalam memori agar berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, rehearsal (pengulangan) memegang peranan penting, proses motivasional yang penting meliputi external reinforcement, self reinforcement dan vicarious reinforcement (penguatan melalui imajinasi), serta mastery menurut Bandura (1982). Keterampilan dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, ingatan, reproduksi motorik dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang muncul darinya.

Identifikasi Masalah Pembelajaran

Pengaturan diri mengacu pada 1) struktur kognitif yang mengacu pada perilaku dan hasil belajar, dan 2) proses kognitif internal yang memahami, mengevaluasi, dan mengatur perilaku kita (Bandura, 1978). . Regulasi seluler dalam pembelajaran, 1 PENGERTIAN METODE, TEKNIK, STRATEGI, METODE, TAKTIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki arti yang hampir sama, sehingga seringkali orang bingung membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) metode pengajaran, (2) strategi pengajaran, (3) metode pengajaran; (4) metode pengajaran; (5) mempelajari taktik; dan (6) model pengajaran. Istilah-istilah ini dijelaskan di bawah ini dengan harapan memperjelas penggunaan istilah-istilah ini. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau pendekatan kita terhadap proses pembelajaran, yang tetap mengacu pada pandangan munculnya suatu proses umum yang di dalamnya mewadahi, mengilhami, menguatkan dan melatarbelakangi metode pembelajaran. kisaran teoretis tertentu. Secara metodologis, ada dua jenis pendekatan pengajaran, yaitu: (1) pendekatan pengajaran yang berpusat pada peserta didik atau student centered approach (pendekatan yang berpusat pada siswa) dan (2) pendekatan pengajaran yang berpusat pada guru atau teacher centered (pendekatan yang berpusat pada guru). ). Setelah metode pengajaran didefinisikan, itu direduksi menjadi strategi pengajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengusulkan empat elemen strategis untuk setiap bisnis, yaitu: 1. Mendefinisikan dan menetapkan karakteristik dan kualifikasi hasil (output) dan tujuan (goals) yang akan dicapai. aspirasi dan selera masyarakat yang membutuhkan. 2. Pertimbangkan dan pilih cara utama yang paling efektif untuk mencapai tujuan. 3. Pertimbangkan dan tentukan langkah-langkah dari titik awal menuju tujuan. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan benchmark (standar) untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan (success) usaha. Jika kita gunakan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

2 1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pendidikan, yaitu perubahan profil perilaku dan kepribadian peserta didik. 2. Mempertimbangkan dan memilih sistem metode pengajaran yang paling efektif. 3. Meninjau dan menentukan langkah atau prosedur, teknik dan metode pengajaran. 4. Menetapkan standar minimum dan ambang batas keberhasilan atau kriteria dan tolok ukur keberhasilan. Strategi Instruksional Di sisi lain, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi instruksional adalah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Mengutip lebih lanjut gagasan JR David, Veena Senjaya (2008) berpendapat bahwa perencanaan sangat penting dalam strategi pengajaran. Artinya strategi tersebut sebagian besar masih bersifat konseptual tentang keputusan yang akan diambil dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: (1) pembelajaran paparan dan (2) pembelajaran kelompok individu (Rountree, Veena Senjaya, 2008). Menurut bentuk penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran dibedakan menjadi strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Metode pengajaran Strategi pengajaran masih bersifat konseptual dan berbagai metode pengajaran khusus digunakan untuk mengimplementasikannya. Dengan kata lain strategi adalah rencana tindakan untuk mencapai sesuatu, dan metode adalah cara untuk mencapai sesuatu (Wina Senjaya (2008). Oleh karena itu, metode pengajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun dalam bentuk Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan kegiatan langsung Ada berbagai metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan strategi pembelajaran, seperti: (1) ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) simulasi, ( 5) ) laboratorium, (6) percobaan lapangan, (7) brainstorming, (8) diskusi, (9) simposium, dll.

3 Metode pengajaran Metode pengajaran juga berubah menjadi metode dan gaya mengajar. Dengan demikian, metode pengajaran dapat didefinisikan sebagai cara seseorang menerapkan metode tertentu. Misalnya, penggunaan metode ceramah di kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak memerlukan metodologi tersendiri, yang tentunya secara teknis berbeda dengan menggunakan metode ceramah di kelas dengan jumlah siswa yang terbatas. Selain itu, dalam menggunakan metode diskusi perlu digunakan metode yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini guru dapat mengubah metode meskipun dalam koridor satu metode. Taktik mengajar adalah gaya pribadi seseorang dalam menerapkan cara atau cara mengajar tertentu. Misalnya, ada dua orang yang menggunakan metode konferensi, tetapi mereka mungkin sangat berbeda dalam taktik yang mereka gunakan. Dalam pemaparannya ada yang cenderung humoris karena selera humornya tinggi, ada yang tidak punya selera humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena sangat paham bidang tersebut. Keistimewaan atau keistimewaan masing-masing guru tampak dalam gaya belajar sesuai dengan kemampuan, pengalaman, dan kepribadian guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini pembelajaran menjadi ilmu sekaligus seni (tips) Model Pembelajaran Ketika pendekatan pembelajaran, strategi, metode, pendekatan bahkan taktik diintegrasikan menjadi satu kesatuan maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model pengajaran pada dasarnya adalah suatu bentuk pengajaran yang diuraikan dari awal sampai akhir oleh seorang guru dengan cara yang unik. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah paket atau kerangka penggunaan pendekatan, metode, dan metode pembelajaran. Dalam hal model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriavan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like